Bertempat di mesjid al-magefirah dusun larewa dan dusun tandara diadakan peringatan maulid nabi muhammad SAW 1447 H tahun 2025. Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala desa Kaili, Pendamping desa, perwakilan dari KUA Suli Barat, Ketua Majlis tahlim dan anggota, kepala dusun se-desa Kaili, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tentunya masyarakat setempat.
Perayaan Maulid pertama kali dikenal pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir sekitar abad ke-10 Masehi. Tradisi ini kemudian semakin meluas dan populer di berbagai wilayah Islam, terutama setelah dipopulerkan oleh Sultan Salahuddin Al-Ayyubi pada abad ke-12 Masehi. Tujuannya saat itu adalah untuk membangkitkan semangat keagamaan dan persatuan umat Islam dalam menghadapi Perang Salib.
Di Indonesia, tradisi Maulid diperkenalkan oleh para Wali Songo sebagai sarana dakwah dan akulturasi budaya. Tradisi ini kemudian berkembang menjadi beragam perayaan unik yang kaya akan unsur budaya lokal, seperti tradisi Sekaten di Jawa atau Maudu Lompa di Sulawesi Selatan.